Amuntai – John D Roberts, atau akrab disapa “Jack”, bukan hanya nama besar dalam dunia kimia, tetapi juga simbol perubahan dan keberanian ilmiah. Lahir pada tahun 1918 dan wafat pada 2016, Roberts menjalani kehidupan akademik yang luar biasa selama lebih dari tujuh dekade. Ia dikenal luas sebagai pelopor dalam penerapan spektroskopi NMR (Nuclear Magnetic Resonance) dalam studi struktur molekul organik—sebuah pendekatan yang mengubah arah ilmu kimia modern.
Langkah Awal Menuju Laboratorium
Roberts mengawali pendidikannya di University of California, Los Angeles (UCLA), tempat ia meraih gelar sarjana (1941) dan doktor (1944). Sejak awal, ia menunjukkan ketertarikan besar terhadap dunia molekul yang tak terlihat oleh mata telanjang. Minat ini kemudian membawanya menjelajahi metode-metode mutakhir untuk memahami susunan atom dalam senyawa organik.
Revolusi dalam NMR
Salah satu pencapaian paling dikenang dari Roberts adalah penerapan spektroskopi NMR dalam analisis struktur senyawa organik. Pendekatannya membuka jalan bagi teknik modern yang kini menjadi standar dalam riset kimia, biologi, dan bahkan kedokteran.

Baca Juga : Tarif Impor AS, Menanggapi Kemarahan Trump terhadap BRICS
Pionir dalam Pendidikan dan Inklusi
Namun, kontribusi Roberts tidak berhenti di laboratorium. Ia juga dikenal sebagai tokoh pembaharu dalam dunia pendidikan sains, khususnya di California Institute of Technology (Caltech). Di sana, ia memperjuangkan hak perempuan untuk berpartisipasi dalam ilmu pengetahuan, sebuah langkah yang saat itu masih dianggap radikal. Salah satu murid yang didukungnya, Dorothy Semenow, menjadi simbol keberhasilan inklusi di kampus elite tersebut.
Penghargaan dan Pengakuan
Sepanjang hidupnya, Roberts menerima berbagai penghargaan bergengsi, termasuk Medali Priestley dari American Chemical Society pada tahun 1987 dan Medali Sains Nasional Amerika Serikat pada tahun 1990. Ini adalah pengakuan terhadap karya ilmiahnya yang tidak hanya inovatif, tetapi juga berdampak besar bagi masyarakat luas.
Meninggalkan Jejak Melalui Kata
Pada tahun 1990, Roberts menulis otobiografi berjudul “The Right Place at the Right Time”, menceritakan perjalanan intelektual dan etisnya di dunia akademik. Buku ini bukan hanya catatan sejarah sains, tetapi juga cermin dari seorang ilmuwan yang terus bertanya, belajar, dan mendorong batas-batas kemanusiaan dalam ilmu pengetahuan.
Warisan yang Hidup
Kini, warisan John D. Roberts hidup dalam ribuan ilmuwan yang menggunakan NMR setiap hari, dalam kebijakan kampus yang lebih terbuka untuk semua, dan dalam semangat keingintahuan yang tidak mengenal batas.