Kunjungi Korban Penganiayaan Guru di Amuntai, Kadisdikbud Kalsel Dapat Hadiah Lukisan dari Siswa
Inews Amuntai- Suasana haru mewarnai kunjungan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Kalimantan Selatan, Galuh Tantri Narindra, ke kediaman siswa korban dugaan penganiayaan oleh seorang guru SMAN 2 Amuntai, Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), pada Sabtu (27/9/2025).
Dalam kunjungan itu, Galuh Tantri tidak hanya datang untuk memberikan dukungan moral, tetapi juga menerima kejutan yang menyentuh hati. Siswa yang menjadi korban, seorang anak inklusi, tiba-tiba menghadiahkan sebuah lukisan karyanya sendiri kepada Kadisdikbud Kalsel.
“Ini bentuk interaksi yang luar biasa. Kami hadir untuk memberikan semangat dan dukungan, tetapi justru mendapat hadiah yang sangat berharga dari anak kita berupa karya lukisannya,” ujar Galuh Tantri dengan mata berkaca-kaca.

Baca Juga : München: Raksasa Jerman yang Tak Pernah Kehilangan Tajinya
Dukungan Nyata untuk Korban dan Keluarga
Dalam kesempatan tersebut, Disdikbud Kalsel juga menyerahkan bantuan perlengkapan sekolah serta memastikan adanya pendampingan psikologis bagi korban. Pendampingan ini diharapkan dapat membantu proses pemulihan mental siswa pasca kejadian yang menimpanya.
Tantri menegaskan bahwa korban tidak akan kehilangan hak pendidikannya. Pihaknya memastikan siswa tersebut tetap mendapatkan layanan pendidikan penuh dengan pendampingan khusus. “Kami ingin memastikan bahwa anak ini bisa kembali belajar dengan aman dan nyaman, serta mendapatkan haknya tanpa diskriminasi,” ucapnya.
Penegasan Sanksi untuk Pelaku
Kadisdikbud Kalsel juga menegaskan, guru yang diduga melakukan tindak penganiayaan akan ditindak sesuai ketentuan hukum dan aturan ASN. “Proses hukum tetap berjalan, dan kami pastikan tidak ada toleransi untuk kekerasan di lingkungan pendidikan,” tegasnya.
Selain itu, langkah evaluasi juga dilakukan melalui penguatan Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK) di sekolah. Tim ini akan lebih digiatkan agar kasus serupa tidak kembali terulang di masa mendatang.
Sinergi dengan Pemerintah Daerah
Dalam kunjungan kerjanya ke Amuntai, Kadisdikbud Kalsel juga bertemu dengan Bupati Hulu Sungai Utara, Sahrujani. Pertemuan itu membahas tindak lanjut penanganan kasus, sekaligus menyamakan persepsi mengenai arah pembangunan pendidikan di daerah.
“Kami tidak hanya ingin menyelesaikan kasus ini, tapi juga memperkuat sistem pendidikan agar lebih ramah dan aman untuk semua anak, termasuk anak inklusi,” jelas Galuh Tantri.
Harapan untuk Masa Depan Pendidikan yang Lebih Baik
Kasus dugaan penganiayaan ini menjadi pengingat penting bahwa dunia pendidikan harus benar-benar bersih dari praktik kekerasan. Dukungan kepada siswa korban diharapkan dapat menjadi awal dari pemulihan, sekaligus langkah untuk membangun lingkungan belajar yang lebih humanis, inklusif, dan penuh kasih sayang.
Lukisan yang diberikan sang siswa bukan sekadar hadiah, tetapi juga simbol kekuatan, keberanian, dan harapan untuk masa depan yang lebih baik.